Bagnaia Kecewa Dengan Hasil Sprint GP Indonesia, Motor Tidak Sama Seperti Saat Di Motegi
- 1 hari yang lalu
- 2 menit membaca

Harapan sangat tinggi pada Francesco Bagnaia setelah ia mampu menjuarai GP Jepang pada pekan lalu, sehingga jika dirinya menginginkan hasil yang baik di GP Indonesia, sangat realistis. Sayangnya, Sprint pada pekan ini memberikan hasil yang mengecewakan untuknya.
Merespon akan hal tersebut, pria yang akrab disapa Pecco itu mengatakan bahwa motornya tidak terasa seperti saat balapan di sirkuit Twin Ring Motegi.
“Secara teori, iya. Namun ‘feeling’-nya tidak. Saya (terasa seperti) tidak mengendarainya, saya (terasa seperti) hanya penumpang motor saya,” jawab Pecco ketika ditanya apakah motornya adalah motor yang sama seperti saat di Motegi.
“Tidak bisa mengendalikan apapun, hanya merasakan banyaknya gerakan. Saya sudah empat kali memasuki tikungan 10 tanpa mengerem, tiga kali saya perlu menahan gas karena getaran. Jadi, sulit untuk membayangkan balapan seperti ini, pekan seperti ini, dari kemarin, mengingat apa yang terjadi pekan lalu.
“Namun beruntungnya, pekan lalu, kami telah mengalami balapan seperti ini, karena setelah itu, semua keraguan yang ada pada orang-orang menghilang.
“Saya tidak punya apapun lagi untuk didemonstrasikan di musim ini, dan sekarang saya kembali lagi merasa seperti ketika di Mizano dan seluruh musim. Jadi bagi saya hari ini sudah selesai. Saya finis 30 detik di belakang leader, 13 detik di belakang pembalap kedua terakhir. Sulit untuk dibayangkan.
Ketika dirinya ditanya mengapa performanya bisa berubah drastis sejak pekan lalu, ia menjawab bahwa ia sendiri juga tidak mengerti.
“Saya juga tidak mengerti. Saya berpikir bahwa saya berada di sini dengan hal yang sama ketika di Motegi, karena benar bahwa di Motegi, kami melakukan sesuatu pada motor. Kini, motor yang sama tidak bisa berhasil lagi. Motornya bekerja seperti sebelumnya, jadi saya tidak bisa memahaminya.
“Saya benar-benar berharap, ‘feeling’ untuk besok akan sama seperti pekan lalu, hanya untuk memiliki kesempatan finis di lima teratas. Jika tidak, saya akan berada di ke 15 hingga ke 20, seperti hari ini lagi.
“Saya frustrasi karena sepekan lalu, saya juara dan hari ini saya berada di posisi terakhir. Dan saat saya melakukan kualifikasi, saya berusaha sekuat tenaga, (namun) saya hanya ke 16.
“Motornya sama,” ucap Pecco ketika ditanya apa kata engineer Ducati yang ada di Fiji.
“Saya pikir ini bukan masalah teknikal. Saya pikir ini lebih ke sesuatu yang berada di luar kendali saya,” tuntas Pecco.
Adhitya CI – GPRI MotoGP
Komentar