Ducati Geser Yamaha Sebagai Motor Paling Ramah Untuk Pembalap Rookie
- davidvibra29
- 10 Jul 2022
- 2 menit membaca

Satu-satunya rookie musim ini yang sukses tampil mencolok di pentas MotoGP adalah Marco Bezzecchi. Mengesampingkan dirinya yang merupakan anak didik dari Valentino Rossi, Bezzecchi menjadi pemuncak klasemen pembalap rookie of the year dengan keunggulan 35 poin.
Bukan itu saja, Bezzecchi mampu mengungguli rekan setimnya Luca Marini yang dibekali motor Ducati spek pabrikan. Motor GP21 juga tak kalah garang.
Bastianini saja sudah memenangkan tiga balapan dengan GP21, ditambah Di Giannantonio yang mampu mencatatkan Pole Position, lalu Bezzecchi yang merebut podium perdana setelah finis di posisi kedua pada race Assen kemarin.

Ini membuktikan motor Ducati merupakan motor yang ramah untuk rookie, meski spek motor yang digunakan oleh seorang pembalap tersebut terbilang lawas.
Jika melihat beberapa musim lalu, predikat motor yang ramah untuk pembalap rookie dipegang oleh Yamaha. YZR-M1 dikenal sangat jinak. Hal ini dibuktikan oleh Fabio Quartararo yang membalap untuk tim Petrona Yamaha di musim 2019.
Saat itu, Quartararo tampil bersinar bahkan kerap mengungguli pabrikan Yamaha. Namun kali ini ceritanya berbeda. Predikat tersebut seolah-olah telah direbut oleh Ducati. Pembalap pabrikan Ducati Francesco Bagnaia menjelaskan bahwa motor Ducati versi lama memang masih sangat kuat untuk dikendarai.
"Jika Anda melihat hasil para pembalap GP21, beberapa di antaranya rookie, Anda dapat melihat bahwa motor itu adalah motor yang bagus untuk membalap di kelas MotoGP musim ini," ujar Pecco Bagnaia, dilansir dari Speedweek.
"Motornya sudah kompetitif tahun lalu. Ketika saya menjalani musim perdana saya di MotoGP pada 2019, motor saya tidak sebagus ini. Teknisi langsung memberi tahu saya bahwa kami tertinggal beberapa persepuluh lebih lambat dari motor pabrikan di area tertentu," ujar dia.
Ini terlihat beberapa pembalap non pabrikan Ducati kerap tampil mencolok di saat balapan. Berbeda dengan Yamaha, motor yang dikenal halus, justru hanya menempatkan Quartararo sebagai satu-satunya pembalap yang mampu memenangkan kemenangan di MotoGP musim ini.

Rookie Yamaha musim ini Darryn Binder juga tampil melempem. Mengesampingkan Dovizioso yang masih kesulitan beradaptasi.
Franco Morbidelli yang pada musim 2019 mampu memenangkan beberapa balapan bersama tim satelit Petronas Yamaha juga tak mampu menyaingi popularitas rekan setimnya Fabio Quartararo.
Yamaha seolah-olah menjelma menjadi mimpi buruk bagi pembalap debutan. Marco Bezzecchi bahkan mampu mengungguli Franco Morbidelli yang dulunya sangat bersinar bersama Yamaha, namun kini tampil redup ketika promosi ke tim pabrikan.
Comments