top of page

Lin Jarvis: “Perangkat Pengatur Ketinggian Suspensi Ducati Dilarang Mulai GP Mandalika”


ree


Hampir tiga tahun setelah protes keras oleh Honda, Suzuki, KTM dan Aprilia terhadap spoiler roda belakang yang kontroversial dari Ducati di GP Qatar 2019, perdebatan sengit kembali berkobar di MSMA.

Sekali lagi mahakarya milik Gigi Dall'Igna, kembali diprotes oleh para kompetitor Ducati. Terpantau pada tes IRTA lalu, Ducati memamerkan “Front Ride Height Adjuster" sebuah update-an perangkat “Front Ride Height Device" (FRHD) pada Desmosedici GP22, yang disinyalir dapat mengontrol ketinggian suspensi depan untuk mengurangi potensi wheelie saat motor keluar dari area tikungan.

Pada balapan pembuka di Qatar, keanehan terjadi ketika Bastianini memenangkan balapan dengan Ducati GP21, sedangkan lima pembalap GP22 (Miller, Bagnaia, Zarco, Martin dan Marini) tidak finis atau setidaknya tidak finis di posisi teratas.


ree
FRHD saat tes IRTA di Sepang Tes bulan Februari lalu


Ini menadakan manfaat dari FRHD tidak terbukti. Itulah yang terjadi dengan spoiler belakang Ducati 2019. Pada tahun tersebut Honda memenangkan gelar juara dunia tanpa menggunakan "spoiler" ini, yang menurut Ducati, seharusnya berfungsi untuk mendinginkan ban belakang, tetapi pada kenyataannya menghasilkan downforce ilegal.


Manajer Yamaha Lin Jarvis juga mengatakan kepada The Race bahwa Ducati sepertinya akan dilarang menggunakan FRHD di akhir pekan GP Mandalika nanti. Setidaknya di FP1 pagi tadi, lima pembalap Desmosedici GP22 terlihat mencopot perangkat FRHD.

ree
Jack Miller di FP1 GP Mandalika, Foto : Ducati Corse


“Kami akan melihat apa yang keluar dari diskusi ini di MSMA,” kata manajer balapan MotoGP Yamaha Lin Jarvis. “Saya pikir keputusan Front Ride Height Device akan dibuat sebelum akhir pekan GP Mandalika. Semakin cepat itu terjadi semakin baik, jadi kami tahu jalan mana yang harus ditempuh,” kata pria asal Inggris tersebut.

“Semua pabrikan setuju untuk tidak menggunakan sistem ini. Salah satu alasannya adalah kami tidak ingin lebih meningkatkan kecepatan tertinggi motor,” ungkap Jarvis.

“Kedua, kami tidak ingin menaikkan biaya karena perkembangan teknis yang tidak pernah berakhir ini semuanya menimbulkan biaya tambahan. Jika perangkat ini juga diperbolehkan di masa depan, yaitu setelah tahun 2022, maka setiap produsen akan dipaksa untuk mengembangkan perangkat serupa dan menginvestasikan banyak uang,” tutupnya.





Comments


bottom of page