top of page

Para Pembalap MotoGP Merasa Perlu Membentuk Asosiasi Pembalap Demi Kepentingan Bersama


Foto : MotoGP

Di pekan balapan GP Italia pada Minggu kemarin, ternyata beberapa pembalap berbicara tentang pembentukan Komisi Serikat Pembalap layaknya F1 dengan GPDA (Grand Prix Drivers Association).


Sederhananya organisasi ini merupakan wadah persatuan para pembalap untuk menyuarakan isu-isu penting di kejuaraan MotoGP. Ini seperti serikat pekerja untuk pembalap di olahraga F1, dengan tiga perwakilan terpilih sebagai direktur organisasi. Para pembalap MotoGP merasa perlu membentuk organisasi yang sama, guna berjuang dan menyuarakan hak-hak mereka sebagai pembalap.

Rencana ini muncul di tengah desas-desus tentang pengurangan opsi gaji secara signifikan untuk 2023 dan kasus pemecatan Romano Fenati di pertengahan musim oleh tim Speed Up Moto2, padahal kontraknya berakhir pada akhir tahun ini


Foto : Speed Up Racing


Romano Fenati dipecat secara sepihak oleh tim Speed Up hanya karena dirinya tak mampu menunjukkan perfoma positif. Hal ini menimbulkan polemik karena pembalap MotoGP bisa seenaknya dipecat hanya karena tak mampu memenuhi perfoma.


Selain itu rendahnya gaji para pembalap debutan juga menjadi sorotan, karena dinilai tidak sesuai dengan resiko tinggi yang bisa menimpa seorang pembalap.


Salah satu pembalap yang paling vokal menyuarakan isu tersebut adalah Joan Mir. Menurut pembalap Suzuki tersebut, sudah saatnya para pembalap untuk bersatu dan mulai memperjuangkan hak-hak sesama pembalap lainnya.


Foto : Suzuki Ecstar


ā€œIni adalah situasi di mana kami para pembalap harus berbicara secara internal untuk mencoba dan sedikit membantu satu sama lain, tetapi kami harus tetap bersatu – bahkan termasuk pembalap dengan bayaran yang cukup tinggi Itu penting,ā€ kata Mir.

ā€œJika Anda membayar lebih sedikit kepada pembalap Anda, dari luar itu cukup bagus karena bos dapat mengatakan, 'Saya telah mengontrak seorang pembalap dan tidak mengeluarkan banyak uang,ā€ ucap Mir.

ā€œTetapi pembalap tidak akan senang, karena kami bertaruh dengan nyawa di olahraga ini. Kami harus membuat mereka mengerti bahwa seorang pembalap pemula harus memiliki gaji minimum yang ditetapkan, yang sesuai dengan resiko yang kami dapatkan,ā€ tegasnya.


Foto : Pol Espargaro


Pol Espargaro juga mengutarakan pendapat yang senada dengan Joan Mir. Polyccio berpendapat bahwa setiap pembalap harus dilindungi dan tim tak boleh memecat pembalap tanpa alasan yang cukup jelas.

ā€œSejak saya berada di MotoGP, saya telah mendengar hal ini selama bertahun-tahun, tetapi saya pikir ini adalah sesuatu yang perlu dilakukan oleh seorang pembalap ikonik di MotoGP – dan kami memiliki satu selama bertahun-tahun yang tidak melakukan itu,ā€ kata Espargaro yang jelas merujuk pada juara dunia sembilan kali Valentino Rossi.

ā€œKami telah melihat di Moto2 bahwa ketika satu orang pergi dari tim, kita seolah-olah seperti diam membiarkan hal ini terjadi. Bagi kami, penting untuk merasa seperti kami dilindungi, dan saat ini saya tidak merasa seperti itu,ā€ keluhnya.








Comments


bottom of page