top of page

Wanita-wanita Tangguh Penunggang Kuda Besi di Kejuaraan MotoGP


ree
Foto : BOE SKX TEAM

Balap motor merupakan olahraga yang berbahaya. Kita bisa melihat, resiko terbesar dari balap motor adalah cedera fatal hingga kematian.


Hal inilah yang membuat olahraga ini identik dan disukai oleh kaum adam. Namun, kita juga tak bisa menyepelekan tangguhnya para wanita sebagai penunggang kuda besi.


Musim ini grid kejuaraan MotoGP akan dihiasi oleh perempuan tangguh Ana Carrasco yang akan berlaga di kelas Moto3 bersama Tim BOE SKX. Pembalap putri asal Spanyol itu melakukan comeback setelah sebelumnya membalap bersama tiga tim Moto3 ( Team Calvo KTM, RW Racing GP, RBA Racing Team ) dalam tiga musim 2013-2015.


Namun Carrasco bukan satu-satunya perempuan yang berlaga di kejuaraan MotoGP. Mari kita simak wanita-wanita hebat penunggang kuda besi di kejuara MotoGP.



ree
Gina Bovaird, Foto : MotoGP FanZone

Gina Bovaird


Mungkin tak banyak statistik yang bisa dibedah dari Gina Bovaird karena terbatasnya informasi. Satu hal yang harus diketahui, pembalap asal Negeri Paman Sam ini merupakan pembalap pertama dan satu-satunya pembalap wanita hingga kini yang tercatat berhasil mencicipi kerasnya kelas premier 500cc.

Di musim 1981, ia mengikuti balapan di GP Hockenheim mengendarai motor Yamaha TZ 500 dan balapan musim 1982, di GP Nogaro, mengendarai Suzuki RG 500. Dalam kedua balapan tersebut Gina gagal finis.

Prestasinya tak terlalu mencolok, sebaliknya: beberapa pembalap saat itu mengeluh karena Bovaird dianggap sebagai penghalang pembalap-pembalap lain di lintasan.


ree
Taru Rinne, Foto : MotoGP Fanzone

Taru Rinne

Wanita tangguh asal Finlandia ini merupakan pembalap wanita pertama yang berhasil mencetak poin di kejuaraan MotoGP.

Rinne yang mengawali karir balapnya di karting, memilih hijrah ke balapan roda dua. Tahun 1988, Rinne dipinang oleh Honda untuk balapan di kelas GP125, menggunakan motor Honda RS125.

Penampilannya di GP Hockenheim benar-benar membuat publik terkesima.

Rinne kala itu mengawali balapan di grid kedua, dan memimpin hampir di separuh balapan, dan memgakhiri balapan di tempat ke-7 dari 36 pembalap. Hasil ini membuat ia dijuluki sebagai ā€œThe First Lady In Motocycleā€.

Di akhir balapan Rinne menyelesaikan musim dengan raihan 23 poin atau berada di urutan ke 17 dari 44 pembalap.



ree
Katja Poensgen


Katja Poensgen


Wanita asal Jerman ini merupakan wanita pertama yang membalap di dua kompetisi balap motor (MotoGP dan WorldSBK).


Poensgen memulai debutnya di kelas 250cc di tahun 2001 bersama Tim Dark Dog Racing Factory mengendarai Aprilia RSV 250. Namun dipertengahan musim, Poensgen pindah ke Tim Shell Advance Honda Team. Ia hanya mencatatkan 24 balapan di kejuaraan 250cc, dan mencetak 2 poin di 2 musim balapnya.



ree
Maria Herrera

Maria Herrera


Pembalap asal Spanyol ini berkompetisi selama 5 musim di kelas. Empat balapan pertama sebagai pembalap wildcard bersama Team Junior Estrella Galicia 0,0 (2013-2014). Di musim selanjutnya, Herrera mendapatkan kontrak sebagai pembalap reguler bersama tim Husqvarna Laglisse dan mendapatkan 15 poin di dua musim membalap (2015-2016).


Musim 2017 Mahindra kepincut untuk memakai jasanya. Bersama Mahindra, prestasinya menurun, hanya mampu mendulang 1 poin. Atas dasar itu ia memutuskan untuk hijrah ke kelas MotoE bersama Angel Nieto Team dan mencatatkan 87 poin.



ree
Ana Carrasco


Ana Carrasco


Ana Carrasco sejauh ini merupakan pembalap wanita tersukses yang mampu menjadi juara dunia di kelas Supersport 300cc. Carrasco telah lebih dulu mencicipi kelas Moto3 (sebelum hijrah ke Supersport karena tak mendapatkan sponsor) di tahun 2012.

Musim perdananya di kelas Moto3 bersama KTM, Carrasco sukses mencetak 9 poin dan mengukuhkan diri sebagai pembalap wanita pertama yang mencetak poin di MotoGP, sejak terakhir kali dicetak oleh Katja Poensgen di tahun 2001.

ree
Foto : Kawasaki

Nyatanya 9 poin tersebut tak mampu membuat karir Ana Carrasco berjalan mulus di Moto3. Tak mendapatkn sponsor, memutuskan pembalap asal Spanyol tersebut untuk hijrah ke kompetisi Supersport 300cc tahun 2017.


Bersama Kawasaki, Carrasco berhasil mengunci gelar juara dunia Supersport di musim 2018 dengan perolehan 98 poin, sekaligus menobatkan dirinya sebagai pembalap wanita pertama yang berhasil meraih gelar juara dunia di kompetisi balap motor yang berada di bawah naungan FIM. Lima musim di Supersport Carrasco berhasil mendapatkan kembali tawaran untuk membalap di kelas Moto3 bersama BOE SKX Team, untuk musim balap 2022.


Komentar


bottom of page